Rabu, 24 Februari 2010
Kebahagiaan
Bagiku, kebahagiaan bukanlah bisa makan makanan enak sampai puas. Bagiku kebahagiaan bukanlah menjadi pahlawan penyelamat yang dikagumi oleh semua orang. Bagiku kebahagiaan bukanlah cinta pada lawan jenis, bagiku kebahagiaan bukanlah memiliki tubuh yang menawan, bukan, bukan itu.
Bagiku kebahagiaan simpel saja, hidup di rumah sederhana, memiliki tetangga yang sekaligus menjadi teman yang baik, berada di dalam alam indah yang memiliki 4 musim serta flora dan faunanya yang beragam, sedikit makan-makanan yang baik dan sehat dengan memakannya secara beretika dan berestetika, dan memiliki tujuan kecil yang selalu beragam agar kita dapat memiliki alasan untuk berusaha.
Terkadang orang beranggapan dengan memuaskan hawa nafsu secara maksimal dia akan mendapat kebahagiaan secara maksimal juga. Apa dia tidak sadar apabila dia memakan makanan terenak secara terus menerus dia akan bosan sampai akhirnya tak ada makanan yang menurutnya enak yang dapat dimakan?, atau dia ingin otaknya dimanipulasi agar makanan itu selalu menjadi enak untuknya sampai dia tak bisa berhenti makan?.
Hakikat kebahagiaan yang pernah paling menyentuh saya adalah ketika saya dan teman-teman memenangkan juara harapan satu di lomba paskibra. Kami senang bukan karena pialanya, kami senang karena perjuangan keras yang kami lakukan dengan sukahati dan bahagia, ikatan kami yang begitu erat, akhirnya terbalas dan selesai dengan bahagia juga. Pada waktu itu saya tak punya pikiran untuk menangis sedikitpun, tetapi ketika selesai lomba saya bersimbah air mata atas sesuatu yang tidak terlalu saya mengerti, saya mengira bahwa saya menangis karena merasa bersalah atas gerakan-gerakan LKBB tak sesuai yang secara tidak sengaja saya lakukan, ternyata saya menangis karena bahagia sekali.
Itulah kebahagiaan menurut saya, dimana kita bisa berjuang bersama-sama dengan bahagia untuk meraih tujuan bersama, karena pada intinya, kebahagiaan akan menjadi lebih besar kalau kita kumpulkan.
0 comments:
Posting Komentar